Alun-alun bagi sebuah kota merupakan unsur yang tidak terpisahkan dari tubuh kota. Keberadaan alun-alun menjadi sarana terbuka yang sangat vital bagi keberlangsungan kehidupan sosial masyarakat. Dulu alun-alun dijadikan sarana konsentrasi masa untuk menyampaikan informasi dan wawaran atau bewara serta menjadi pusat kordinasi bagi penguasa pada waktu itu.
Saat ini alun-alun bukan hanya dijadikan sebagai sarana publik yang berfungsi informatif, namun difungsikan juga sebagai sarana terbuka hijau sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan yang asri.
Alun-alun Malangbong yang terletak di wilayah Garut Utara sebagai sarana publik bagi masyarakat Malangbong, kini tengah ditata. Sebelum penataan ini terlaksana, berbagai cerita yang mengharu biru turut menghiasi wajah alun-alun Malangbong. Betapa hajat hidup khalayak pernah berbenturan di alun-alun Malangbong ini. Namun sudahlah itu kisah lama. Kini alun-alun Malangbong berbenah.
Kita sebagai warga yang baik tentu ingin agar penataan alun-alun ini benar-benar terlaksana sesuai dengan perencanaan. Kita berharap kepada pemangku kepentingan bahwa kepentingan alun-alun bukan lagi untuk kepentingan golongan namun juga menjadi kepentingan umum yang lebih besar forsinya. Kita sadar betul, bahwa rakyat itu hanya bisa berharap dan hanya bisa membantu dengan do'a.
Tinggal sekarang bagaimana masyarakat sebagai salah satu unsur pengguna alun-alun tersebut merasa bertanggung jawab. Merasa bahwa alun-alun itu harus dijaga dan dipelihara. Bukan sebaliknya.
Misalnya saja setiap bulan suci Ramadhan tiba, areal di sekitar alun-alun Malangbong manjadi riuh sesaat menjelang adzan Magrib tiba. Para pedagang dadakan untuk menu berbuka puasa dan makanan takjil memenuhi jalanan di sekliling alun-alun. Diperparah dengan berkerumunnya pemotor-pemotor dengan segala bentuk dan jenis sepeda motor yang terkadang diparkir disembarang tempat.
Memang Islam tidak melarang adanya budaya ngabuburit seperti saat ini. Namun bila kegiatan yang bertemakan ngabuburit tersebut mengganggu ketertiban umum, apa itu dibenarkan.
Bagi para pedagang dadakan, bukannya kita tidak setuju mereka berdagang disitu, karena itu hak mereka. Namun alangkah eloknya bila sama-sama menjaga lingkungan dan ketertiban bersama, agar alun-alun Malangbong yang tengah ditata ini terpelihara dan menjadi kebanggan masyarakat Malangbong seluruhnya. Semoga Bermanfaat